Monday, September 3, 2012

Manchester United, The Master Of Comeback

Pekan ke-3 Premier League, Manchester United bertamu ke St Mary's Stadium, markas tim yang baru promosi Southampton. Tim tuan rumah tampil sangat bersemangat. Pertandingan baru berjalan 16 menit, sundulan Rickie Lambert berhasil membobol gawang Anders Lindegaard. 7 menit kemudian, striker anyar MU asal Belanda Robin Van Persie berhasil menyamakan kedudukan. Setelah saling menyerang, kedua tim harus puas dengan hasil imbang pada babak pertama.

Pada babak kedua, Southampton masih bersemangat. Berawal dari sebuah crossing dari sisi kanan pertahanan MU, Morgan Schneiderlin berhasil memanfaatkan terpelesetnya Patrice Evra. Dengan bebas, ia menanduk bola dan sukses menjebol gawang Lindegaard.

Melihat permainan yang kurang berkembang, manager MU, Sir Alex kemudian menggantikan Cleverley dan Kagawa yang tidak bermain baik  dengan pemain veteran Paul Scholes dan winger asal portugal Nani untuk lebih mengembangkan permainan. Hasilnya masuknya kedua pemain itu membuat serangan MU lebih efektif. Menit ke-68, Van Persie dijatuhkan Hoiveld di kotak terlarang. RvP yang maju sebagai eksekutor gagal menjalankan tugasnya dengan baik. Tendangan cungkilnya tidak berhasil mengelabui kiper Southampton, Kevin Davis. Pendukung tuan rumah pun bersorak kegirangan. Mereka masih unggul. Kini mereka punya waktu sekitar 20 menit untuk mempertahankan kemenangan. Biasanya tim yang gagal mengeksekusi pinalti akan jatuh mentalnya, tapi tidak dengan MU.

Hingga menit ke-86, setiap serangan yang dibangun MU, belum berhasil menemui sasaran. Kini hanya 4 menit lagi yang dibutuhkan oleh tim tuan rumah untuk meriah 3 angka pertama mereka. Namun MU adalah MU. Tim asuhan Sir Alex Ferguson bukan tim yang sudah kalah sebelum peluit panjang dibunyikan. Mereka adalah tim yang baru benar-benar akan kalah jika wasit telah meniupkan peluit panjang. Mereka tanpa kenal lelah terus memburu kemenangan.

Hasilnya pada menit ke-87, RvP berhasil memanfaatkan rebound hasil sundulan Rio Ferdinand yang membentur mistar. Dengan cepat RvP bereaksi dan sukses menggetarkan gawang Southampton. 2-2!

Pertandingan belum berakhir, kedua tim punya 4 menit waktu tambahan untuk menentukan hasil pertandingan. Menit 90+2, dari sebuah sepak pojok, RvP berhasil mencetak hattrick pertama untuk klub barunya. Sundulannya tak dapat dijangkau oleh Davis. Bola pun masuk ke gawang. Kedudukan pun berubah 3-2 dan hingga peluit panjang dibunyikan skor akhir tetap 3-2 untuk keunggulan MU.

Entah sudah seberapa sering saya menyaksikan MU menang dengan cara begini. Tertinggal lebih dulu, namun pada menit-menit akhir, mereka sering kali sukses menyamakan kedudukan hingga memenangkannya. Cara meraih kemenangan yang membuat pendukung tim lawan merasakan sesak di dada.

Dari sejak saya mengikuti dunia sepakbola pada awal tahun 90an, MU selalu begitu. Tak berubah. Manchester United akan selalu menjadi Manchester United. Jika wasit belum meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir, maka MU belum kalah, meski hingga menit-menit akhir pertandingan mereka masih tertinggal. Pertandingan melawan Southampton ini adalah salah satu contoh dari sekian banyak pertandingan yang dimenangkan MU dengan cara dramatis.

Manchester United adalah rajanya adalam urusan mengejar ketinggalan. Ahlinya dalam hal memutarbalikan keadaan dalam saat kritis. Manchester United adalah The Master of Comeback.

Rifel
 

Liga Italia Musim 2012-2013, Pekan Ke 2

  Giampaolo Pazzini menjadi pusat perhatian pada pekan kedua Liga Italia musim 2012-2013. Ulahnya menjebol gawang Bologna sebanyak tiga kali adalah penyebabnya. Penyerang anyar Milan itu berhasil membantu klub barunya meraih tiga poin pertamanya pada musim ini. 
 Bertandang ke Renato Dall'Ara, Milan butuh keberuntungan untuk mengatasi tim tuan rumah.Milan unggul lebih dulu dari titik putih. Hadiah pinalti diberikan wasit, setelah pemaian belakang Bologna, Cherubin mendorong Pazzini yang lolos dari pengawalan. Pazzini yang bertugas menjadi eksekutor berhasil mengirimkan bola melewati garis gawang. 
  Bologna kemudian berhasil menyamakan kedudukan juga lewat titik pinalti, setelah Nocerino melanggar Diamanti di kotak terlarang. Diamanti yang maju menjadi algojo, sukses menaklukan Abbiati. Babak pertama berakhir imbang 1-1.
  Selanjutnya pertandingan berlangsung cukup alot dan ketat. Keberuntungan akhirnya memihak Milan. Pada menit ke 78, sebuah blunder dari kiper Bologna, Agliardi berhasil dimanfaatkan dengan jeli oleh Pazzini. Bola yang lelpas adari tangkapan Agliardi langsung disambar secepat kilat oleh Pazzo. Gawang Bologna pun bergetar untuk kedua kalinya.
  Milan akhirnya memastikan 3 poin pertamanya pada musim ini, setelah tendangan Nocerino dibelokan dengan cantik oleh Pazzini. Pemain bernomor punggung 11 itupun melakukan selebrasinya yang khas, menaruh kedua jarinya yang menyerupai huruf V pada bibirnya. Pazzo sukses jadi bintang malam itu dengan 3 golnya. 
  Pada pertandingan lainnya, Juventus masih terlalu tangguh bagi tuan rumah Udinese. Dikartu merahkannya kiper Udinese Brkic menjadi awal malapetaka buat Udinese. Juve pun dengan mudah menggasak mereka dengan skor telak 4-1. Sebastian Giovinco menjadi bintang dengan 2 golnya. Dua gol yang lain dicetak Vidal lewat titik putih dan Vucinic. Udinese hanya bisa membalas satu gol lewat Andrea Lazzari.
  Napoli dan Lazio juga belum terhentikan. Bermain dengan kondisi lapangan yang sangat buruk, Napoli yang menjamu Fiorentina, suskes membungkam lawannya dengan skor 2-1. Gol-gol tim tuan rumah dicetak oleh Marek Hamsik dan Blerim Dzemaili. Fiorentina hanya bisa mebalas lewat sepakan Stevan Jovetic. Sementara itu dari Stadion Olimpico Roma, Lazio tanpa kesulitan berarti mampu menggulung Palermo dengan 3 gol tanpa balas. Miroslav Klose menjadi bintang kemenangan dengan 2 golnya dan Candreva menyumbangkan 1 gol.
  Big match pekan kedua yang mempertemukan tuan rumah Inter Milan dengan AS Roma berakhir memalukan untuk tim tuan rumah. Bintang kemenangan Roma adalah Fransesco Totti. Kapten Roma itu sukses memberikan umpan matang yang berhasil ditanduk dengan sempurna oleh pemain debutan Alessandro Florenzi. 
  Antonio Cassano suskes menyamakan kedudukan menjadi 1-1, ketika tendangannya dibelokan secara tak sengaja oleh Castan dan sukses mengecoh Stekelenburg. Totti lagi-lagi kembali mengarsiteki gol kedua Roma. Dari tengah lapangan Totti memberikan umpan terobosan yang berhasil membelah pertahanan Inter dan meloloskan Pablo Osvaldo. Pemain Italia kelahiran Argentina itu kemudian sukses mencungkil bola melewati kiper Inter, Castelazzi. 2-1 Untuk Roma. Pemain pengganti Marquinho suskes melengkapi penderitaan Inter. Golnya pada menit ke-81 mengamankan kemenangan Roma menjadi 3-1.
  Dengan hasil ini, untuk sementara, Juventus, Lazio, Napoli dan Sampdoria masih memimpin klasemen dengan poin enam. Sementara AS Roma baru mengumpulkan 4 poin. Milan dan Inter berada di dpapan tengah dengan perolehan 3 poin.

Rifel