Thursday, August 30, 2012

AC Milan, Musim 2012-2013

Setelah tak mendapatkan satu gelar pun pada musim lalu, kini Milan menatap musim yang baru dengan penuh kegalauan. Pada awal persiapan musim 2012-2013 ini, pihak manajemen Milan membuat suatu keputusan yang sangat mengejutkan. Thiago Silva dan Zlatan Ibrahimovic yang merupakan separuh kekuatan mereka, dilego ke Paris St Germain dengan pertimbangan untuk menyeimbangkan kondisi keuangan klub. Sebuah keputusan yang sangat tidak populer di mata para pendukung setia Milan.

Ditambah dengan keluarnya pemain-pemain senior yang sudah habis masa jayanya seperti Alessandro Nesta, Giunluca Zambrotta, Genarro Gatusso, Clerence Seedorf, dan Filippo Inzaghi, kini Milan bagai kapal yang tengah terperangkap badai dan ditinggal setengah dari krunya.

Uang hasil penjualan Silva dan Ibra ternyata juga tidak dimanfaatkan untuk membeli pemain berkualitas. Milan cenderung oprtunis pada bursa transfer musim ini. Mereka hanya mengambil pemain-pemain gratisan dengan status bebas transfer atau meminjam pemain dari klub lain.

Pemain rekrutran baru Milan antara lain Riccardo Montolivo, Francesco Acerbi, Bakaye Traore, Gabriel, Kevin Constant, Cristian Zapata. Dari deretan pemain diatas, paling hanya Riccardo Montolivo yang kualitasnya  mumpuni. Sementara yang lainnya, mendengar namanya saja jarang. Kualitas mereka sangat meragukan.

Mendekati batas akhir transfer, lagi-lagi Milan membuat sebuah kebijakan transfer yang patut dipertanyakan. Milan melepas Antonio Cassano yang sudah tidak betah ke Inter, untuk menukarnya dengan Giampaolo Pazzini, plus menambah uang sebesar 7 juta Euro. Kebijakan itu dinilai sangat merugikan pihak Milan dan lebih menguntungkan Inter.

Dan kekhawatiran sebagian besar pecinta Milan akhirnya terjadi. Menjamu Sampdoria, tim yang baru promosi dari seri B, Milan harus takluk 0-1 pada laga pembuka Liga Italia musim 2012-2013. Kekalahan yang sangat mengecewakan, cukup meyakitkan bagi pecinta Milan.

Setelah kekalahan itu, Milan kemudian bergerak cepat di bursa transfer. Mbaye Niang, penyerang muda berbakat asal Perancis berhasil didapat dan Bojan Krkic sukses dipinjam dari AS Roma. Dan Milan akhirnya mendapatkan jasa Nigel De Jong, gelandang bertahan asal Belanda sebelum deadline transfer berakhir.

Dengan menambahkan Pazzini, Niang, dan Bojan yang semuanya adalah pemain depan,  skuad Milan akan lebih berat di sektor depan. Di sektor belakang dan tengah keseimbangan agak berkurang, terutama di sektor belakang, Milan tidak menemukan pengganti sepadan untuk Thiago Silva. Untungnya di lapangan tengah kini ada NIgel De Jong yang akan menjadi pemain kunci.

Kekuatan Milan musim ini sangat meragukan. Di posisi penjaga gawang, Abbiati dan Amelia akan bergantian bertugas. Untuk posisi ini, walaupun bukan kiper papan atas, namun kulaitas Abbiati cukup baik dan Amelia adalah deputi yang cukup bisa diandalkan meski kadang sering tampil di bawah form.

Lini belakang akan menjadi titik kelemahan terbesar Milan musim ini. Pada posisi bek kanan Milan masih mengandalkan Ignazio Abate dan dilapis oleh De Sciglio yang bermain cukup baik  melawan Sampdoria. Di sektor tengah Milan akan mengandalkan duet Bonera – Mexes atau Mexes – Zapata. Lini ini adalah titik terlemah Milan sepeninggal Nesta dan Silva. Posisi bek kiri akan ditempati Antonini dan dilapis oleh Didac Vila yang keduanya punya masalah dalam konsistensi.

Massimmo Ambrosini akan memimpin lini tengah Milan. Ia kemungkinan akan didampingi oleh Nocerino di kanan, dan Montolivo di kiri. Boateng akan berperan sebagai gelandang menyerang. Masalah Milan pada lini ini adalah, Ambrosini sering cedera, sehingga kemungkinan posisi gelandang bertahan musim ini akan banyak ditempati oleh De Jong atau Montolivo. Sulley Muntari juga cedera panjang dan baru bisa dimainkan pada paruh musim. Melihat stok pemain yang ada, kekuatan lini tengah Milan tidaklah menakutkan. Kualitasnya sekarang hanya sekuat tim papan tengah.

Sektor penyerangan adalah sektor terkuat yang dimiliki Milan saat ini. Jika Pato tidak sering cedera, Robinho bisa konsisten serta Pazzini bisa menemukan bentuk permainan terbaiknya, lini depan Milan cukup menjanjikan. Stephan El-Sharawy juga bisa bersinar asal dapat jam terbang yang cukup. Aksi Niang dan Bojan juga menarik untuk ditunggu.

Dengan skuad seperti itu, mungkin klub-klub di Italia sudah tidak takut lagi menghadapi Milan. Milan kini tak seperti yang dulu. Milan kini ibarat macan ompong, tak garang lagi, tak lagi menakutkan untuk dihadapi. Kini hanya sisa kejayaan yang membekas di Milan. Musim ini akan sangat sulit bagi Milan untuk berjaya. Sepertinya tak akan ada trofi yang dimenangi musim ini. Liga Champions akan terlalu sulit buat mereka, Liga Italia? Sudah bagus mereka bisa menduduki peringkat ke-3 walaupun itu juga sepertinya sulit. Mungkin Coppa Italia yang paling realistis untuk direbut.

Musim 2012-2013 akan menjadi musim yang sangat berat bagi para pendukung setia Milan. Namun apapun dapat terjadi dalam sepakbola. Kini tergantung sang pelatih Max Allegri bagaimana caranya menyatukan pemain, menyemangati dan memotivasi mereka agar mereka selalu menampilkan permain terbaik. Dukungan tanpa henti dari tifosi akan menjadi penyemangat yang sangat berarti.

Semoga sukses AC Milan!


Rifel